Sabtu, 21 Mei 2011

KETIKA TERJEBAK DALAM NARKOBA


KETIKA TERJEBAK DALAM NARKOBA
Oleh Selamet Riyadi
Mahasiswa Fakultas Psikologi UMK
PENDAHULUAN
Artis sebagai publik figur selalu menjadi sorotan masyarakat dalam semua aktivitasnya. Masyarakat dalam melihat realitas artis yang ada tidak dengan sendiri tetapi dengan sarana atau bantuan media misalnya televisi, koran, internet dll. Masyarakat begitu menjadi sangat dekat dan kenal betul dengan sosok para artis, lebih-lebih yang mereka gandrungti/favoritkan. Banyak diantara masyarakat kita, terutama para remaja yang sampai pada peniruan gaya/model artis tertentu dalam kehidupan sehari-harinya dengan alasan karena mereka Ngefans abies dengan sosok artis tersebut. Semuanya berjalan nampak wajar didalam masyarakat kita jika saja yang ditiru adalah perilaku positif, tetapi bilamana para artis memberikan contoh kepada masyarakat kita dengan contoh yang diluar norma yang ada dimasyarakat dan cenderung merusak?? Tentunya sudah menjadi kewajiban kita sebagai masyarakat untuk menolak dan melindungi diri dari perilaku yang tidak layak ditiru.
Salah satu contoh adalah penggunaan narkoba yang  melanda para artis kita. Selama beberapa tahun ini ada stereotip yang ada disebagian masyarakat bahwa kalangan artis Indonesia dekat dengan yang namanya dunia narkoba, baik sebagai pengguna ataupun sebagai pengedar. Berbagai contoh artis dapat kita temui yang terkena kasus narkoba misalnya Roy Marten, Revaldo, Sheila dll. Stereotip yang melanda para artis dengan image yang dekat dengan narkoba, bagaimana harus menyikapinya baik dari kalangan internal artis sendiri ataupun dari luar kalangan artis agar semua hal tersebut dapat diminimalisir damppak negatifnya? Dalam makalah ini akan dihadirkan sebuah studi kasus salah satu artis yang terjebak dalam narkoba selama kurang lebih 10 tahun lamanya beserta tinjauan secara psikologis.




ISI
Gambaran Awal Kasus
Salah satu artis Indonesia yakni Drummer group band padi, Surendro Prasetyo atau yang akrab dipanggil Yoyo pada Minggu( 27/2) dini hari sekitar pukul 00.30 Wib di kamar 40 BA lantai 40 Apartemen Sudirman park, Jakarta Pusat ditangkap pihak kepolisian karena terlibat kasus narkoba (www.seputarindonesia.com). Yoyo ditangkap dengan sejumlah barang bukti yang ada dikamarnya yakni sabu-sabu dan alat penghisapnya. Dalam keterangan di Harian seputar Indonesia tanggal 28 Februari 2011 Kombes Pol Siswandi mengungkapkan bahwa Yoyo telah mengkonsumsi Narkoba selama 10 tahun, semula mengkonsumsi Heroin dan baru 4-5 bulan ini beralih kesabu-sabu. Hal ini menambah daftar panjang para artis Indonesia yang terkena kasus narkoba diantaranya Roy marten, Revaldo, Sammy  mantan vokalis Kerispatih dan Sheila Marcia. Semuanya merasakan akibat dari perilakunya yakni dengan dipenjara selama beberapa tahun lamanya.
Narkoba Dan Perilaku pengguna

Narkoba/narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini (Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika). Pada kasus ini Yoyo menggunakan narkoba jenis sabu sabu yang tergolong dalam narkotika golongan I sesuai UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Sabu-sabu (methamphetamine) merupakan zat psikotropika yang sama-sama memiliki dampak yang berbahaya jika digunakan, seperti ganja, kokain, dan opium. Perilakunya tergolong perilaku abnormal yakni  ketergantungan obat-obatan terlarang, karena kita tahu selama 10 tahun lamanya yoyo menggunakan obat-obatan jenis heroin dan sabu-sabu. Hal ini sedikit banyak mengganggu baik secara fisik atau psikis penggunanya. Menurut Wess & Mirin, 1987 Orang-orang yang memiliki ketergantungan obat pada umumnya memiliki pola umum yang hampir sama yakni eksperimentasi, penggunaan rutin dan ketergantungan ( Psikologi Abnormal, Nevid dkk). Selama ini Yoyo secara sadar atau tidak sadar mengalami fase tersebut, pertama fase eksperimentasi yang merupakan fase dimana pengguna obat secara berkala dan membuat dirinya merasa nyaman, tetapi subjek kapanpun bisa menghentikannya. Kedua fase rutin, pengguna mulai mengatur hidupnya untuk mulai mendapatkan dan menggunakan obat. Pada fase ini seseorang akan lebih sibuk dengan obat-obatan sehingga pekerjaan dan keluarga terabaikan. Hal ini pun terbukti dengan retaknya rumah tangga Yoyo yang berakhir dengan perceraian. Ketiga, yakni fase ketergantungan pada fase ini pengguna tidak berdaya untuk menolak penggunaan obat tersebut, yang ada dalam hal ini pengguna akan terus menggunakannya jika tidak ada sesuatu yang menghentikannya. Ketiga fase tersebut merupakan gambaran dari pengguna obat-obatan terlarang yang akan terus berputar seperti itu apabila tidak segera tertangani.

Analisis Penggunaan Narkoba

Dalam kasus Yoyo, penyebab dari tingkah laku patologis yang dilakukannya tidak dapat dianalisis dari satu sudut pandang saja tetapi menggunakan sudut pandang yang kompleks. Yoyo kita kenal sebagai publik figur yang sangat dikenal publik memiliki reputasi yang bagus dalam bermain musik bersama group band Padi. Dalam dunia keartisan sendiri menurut Kriminolog UI Erlangga Masdiana “ Narkoba dipakai para artis untuk meningkatkan penampilan di panggung hiburan. Dengan narkoba, artis pada umumnya menganggap kepercayaan diri mereka bisa naik, inspirasi mereka bertambah, bahkan kreativitasnya dalam seni meningkat” ( seputar Indonesia.com ). Hal tersebutlah yang mendorong dan menjadi salah satu faktor mengapa banyak artis yang menggunakan narkoba dalam hidupnya, tak terkecuali Yoyo Padi. Selain itu Gaya hidup kebanyakan artis yang glamor dan banyak uang berlebih nampaknya menjadi faktor yang memudahkan Yoyo membeli dan memakai narkoba. Dilain pihak, Para artis khususnya musisi dituntut untuk tampil maksimal diatas panggung, terlebih lagi mereka mempunyai banyak fans fanatik. Hal tersebut merupakan tekanan mental tersendiri bagi mereka. Apabila salah menafsirkan, mereka akan terjebak dalam jalan pintas dengan menggunakan narkoba. Memang benar beberapa obat terlarang misalnya Heroin akan membuat mereka tampil rileks, tidak cemas dan tidak tegang diatas panggung. Tetapi dalam jangka panjang akan menjadikan ketergantungan. Hal inilah yang membahayakan keadaan mental dan fisik penggunanya. Salah satu faktor terpenting yang kemungkinan besar membuat Yoyo menjadi pengguna adalah lingkungan sosialnya. Dalam hal ini teman sebayanya yang dia kenal dengan dekat. Dalam salah satu penelitian disebutkan penggunaan obat oleh teman sebaya dan pengaruh teman sebaya untuk menggunakan obat, merupakan pengaruh penting dalam dalam menentukan penggunaan alkohol dan obat dikalangan remaja ( Psikologi Abnormal: 30, Nevid dkk ). Dalam kasus Yoyo jika kita mengetahui latar belakang pekerjaan sebagai musisi yang sering tampil diberbagai kota dan tempat, menyebabkan kurangnya berinteraksi dengan keluarga. Hari hari dihabiskan dengan teman-temannya selama kurun waktu yang cukup lama, lebih-lebih jika kita menengok 10 tahun kebelakang dimana group band Padi yang masih sangat populer mengakibatkan jadwal manggung yang padat. Konsekuensi inilah yang menyebabkan Yoyo lebih lama dengan teman-temannya dan disanalah dimungkinkan terjadi perilaku penggunaan narkoba tersebut.

SIMPULAN DAN SARAN

Melihat maraknya artis yang tertangkap sebagai pengguna narkoba, menimbulkan keprihatinan yang sangat mendalam bagi kita. Artis sebagai publik figur yang dikenal banyak orang seharusnya mampu berperilaku sesuai dengan norma yang ada didalam masyarakat. Mereka selayaknya memberi contoh dalam berperilaku dengan baik. Apabila mereka sedikit salah melangkah tentu akan menimbulkan efek yang luar biasa dimasyarakat, seperti kasus yoyo, sudah pasti image nya hancur dengan label “pecandu narkoba” bukan lagi sebagai Drummer sebuah group band Padi. Inilah konsekuensi logis apabila artis melakukan hal-hal yang melanggar norma, mereka akan mendapatkan sanksi hukum dan sosial. Seharusnya kita semua, khususnya para artis layak menjadikan kasus ini sebagai momentum untuk memperbaiki perilaku kita sesuai dengan norma yang ada dimasyarakat, misalnya berhenti menjadi pecandu narkoba. Dalam usaha melakukan pencegahan dan pengobatan Menurut Guru besar Psikologi UI Sarlito wirawan mengusulkan agar para artis membuat semacam forum diskusi maupun perkumpulan untuk mencegah maupun mengobati penggunaan narkoba dikalangan mereka ( seputarindonesia.com). Peran para artis yang tidak terjebak narkoba atau yang telah sembuh dari penggunaan narkoba sebetulnya mampu memberikan pencerahan kepada mereka yang terjebak untuk keluar dari penggunaan obat-obatan tersebut. karena komunikasi yang efektif akan berlangsung dari anggota dalam suatu komunitas itu bukan dari luar komunitas tersebut.







Daftar pustaka
·        Nevid dkk. Psikologi Abnormal. Penerbit erlangga. 2005: Jakarta.
·        www. Seputarindonesia.com. Narkoba, Pelarian salah para artis. 28 februari 2011.
·        Undang-Undang Republik indonesia No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
·        Kartono, kartini. Patologi sosial. Raja grafindo persada. 2003 : Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar