Sabtu, 21 Mei 2011

Kesejahteraan TKI dipertanyakan


Kesejahteraan TKI dipertanyakan

Kenyataan terulang kembali jika kita mendengar permasalahan TKI yang bekerja di luar negeri dengan berbagai macam kesusahan dan perjuangan nya untuk bertahan hidup. Penyumbang devisa negara tersebut harus berjuang keras  untuk tetap tegar dan kuat dengan segala resikonya. Hal itu memang demi kebutuhan hidupnya yang tidak dapat dipenuhi didalam negeri sehingga mereka pergi kenegeri orang untuk bekerja. Kemarin 14 Februari 2011, 300 an TKI yang sebelumnya bekerja di Saudi Arabia terpaksa dipulangkan setelah beberapa hari menggelandang di kolong jembatan, alasannya adalah telah habis masa tinggalnya di negara mereka bekerja ( overstay). Ada berbagai macam alasan mengapa TKI terpaksa harus menggelandang dikolong jembatan di Saudi arabia diantaranya tidak cocok dengan majikan dengan masalah perlakuan, gaji, beban kerja dll yang mengakibatkan para TKI lari dari majikan tersebut. Ketidak jelasan nasib tersebutlah yang membuat TKI merasa tak tau harus dimana mereka tinggal dan berbuat apa. Itulah sedikit kronologis para TKI yang nasibnya tidak jelas nantinya.
Gambaran yang cukup ironis jika kita mampu meresapi dengan baik kisah TKI tersebut, betapa tidak apa yang TKI rasakan adalah sebuah siksaan yang teramat pedih. Mereka harus kehilangan mata pencaharian, mendapat perlakuan tidak baik dari majikan, hidup tak jelas dikolong jembatan negeri orang dan masih banyak lagi penderitaan yang mereka rasakan. Pemerintah mungkin sudah bertindak secara reaktif dengan berusaha memulangkan TKI tersebut ketanah air, tetapi apakah hanya itu jawaban dari sebuah masalah yang dihadapi oleh TKI yang mendapatkan nasib seperti itu ??.
Tampaknya tindakan pemerintah yang lebih cenderung reaktif merupakan sikap yang keliru, setelah para TKI terlantar pemerintah baru bertindak. Itupun hanya dengan memulangkan ketanah air tak tau kedepannya bagaimana nasib TKI yang kehilangan pekerjaanya. Kesalahan yang masih dipertahankan pemerintah sampai sekarang adalah seperti ini BERTINDAK REAKTIF, kita dapat melihat beberapa kasus TKI yang tewas dinegeri orang dan terlantar tak tau dimana. Pemerintah hanya mengucapkan bela sungkawa dan sekedar memberikan santunan. Ritual – ritual seperti itulah yang mengundang tanda tanya besar apakah pemerintah memang serius bekerja untuk kesejahteraan TKI atau tidak ?.
Seharusnya pemerintah Lebih dari sekedar bersikap reaktif jika berbicara TKI, pemerintah harus mampu bersikap secara preventif sistematis. Hal ini sangat perlu di lakukan oleh pemerintah demi kesejahteraan TKI yang sudah bekerja keras dinegeri orang. Seperti kasus overstay para TKI, seharusnya hal itu tidak terjadi jika saja pemerintah mampu menata secara baik mengenai administrasi, pengetahuan, keterampilan, sistem informasi dan perlindungan hukum bagi para TKI yang ada diluar negeri. Pemerintah diharapkan mampu bekerja secara optimal menyangkut nasib TKI yang bekerja dinegeri orang. Pemerintah juga mempunyai departemen tanaga kerja dan transmigrasi, kementrian luar negeri dan badan yang menangani TKI, apakah mereka semua tidak mampu menciptakan suatu sistem yang baik demi terciptanya kesejahteraan TKI ?
Tindakan preventif sistematis mutlak diperlukan demi kesejahtetaan TKI. Pemerintah harus mampu membenahi sistem administrasi, sistem pembekalan TKI yang menyangkut pengetahuan dan keterampilan dan perlindungan hukum. Mereka selama ini terlihat minim dalam hal-hal seperti itu. Para TKI hanya bisa bekerja sebagai pembantu rumah tangga tanpa mengerti bagaimana cara mereka untuk dapat bertahan hidup dengan layak dan mendapat perlindungan hukum yang baik, sehingga yang terjadi perlakuan yang semena-mena dari majikan dan pihak yang tak bertanggung jawab.
Kesejahteraan TKI adalah hal utama yang harus pemerintah perhatikan. Kesejahteraan tentang perlindungan hukum, kesejahteraan pembekalan pengetahuan dan keterampilan yang cukup, sistem informasi yang memadai, kesejahteraan tentang kehidupan yang layak pada waktu bekerja di negeri orang. Diharapkan tidak akan ada kasus – kasus memalukan yang dialami oleh TKI kita diwaktu yang akan datang( mulai dari TKI overstay, terlantarnya TKI, tewasnya TKI, kasus pelecehan seksual TKI dll) kalau tidak pemerintah INDONESIA sendiri yang memberikan perlindungan terhadap TKI lalu siapa lagi ??.

SELAMET RIYADI
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar