Sabtu, 21 Mei 2011

KEKAYAAN MULTIKULTUR POTENSI KEMAJUAN DUNIA PARIWISATA INDONESIA


KEKAYAAN MULTIKULTUR POTENSI KEMAJUAN DUNIA PARIWISATA INDONESIA
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal dengan multikultural, banyak sekali perbedaan yang ada di Indonesia meliputi berbagai kebudayaan yang ada, meskipun dengan semua itu kita tetap satu dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia dengan semangat Bhineka tunggal ika yang masih terjaga sampai sekarang. Bersyukur layak kita haturkan kehadirat Tuhan YME karena kita terlahir disuatu negara yang kaya akan budaya dan tetap satu dalam keharmonisan. Potensi multikultural yang dimiliki Indonesia sebenarnya merupakan modal yang sangat berharga bagi Indonesia dalam mengembangkan dan bersaing dengan negara lain dalam hal sektor kepariwisataan. Kita dapat melihat betapa kompleksnya kekayaan budaya yang dimiliki oleh negeri kita tercinta ini, Terbentang dari sabang sampai merauke. Ada banyak keanekaragaman yang dimiliki oleh negeri kita dengan berbagai macam suku bangsa yang tentunya memiliki beragam hasil budaya yang bervariasi. Hasil budaya ritual (seni gerak misal tari-tarian, ritual aliran kepercayaan), benda ( pakaian adat, rumah adat. Senjata tradisional dll ), bahasa daerah yang bervariasi semua hal tersebut merupakan bentuk – bentuk multikultural yang dimiliki oleh negeri kita, tentu menjadi sebuah aset yang berharga.
Bagi saya, sebagai seorang warga indonesia hal-hal tersebut merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Apabila dibandingkan dengan negara Asean yang lain Keunggulan potensi yang dimiliki oleh negeri kita lebih besar dari pada negara-negara tersebut. Kita ambil contoh saja Malaysia sebuah negara yang terletak di Utara pulau kalimantan hanyalah negara kecil yang memiliki budaya yang bisa dibilang homogen atau sejenis yakni budaya melayu saja, beda dengan kita dari aceh sampai papua beragam budayanya. Suatu gambaran nyata tentang keabsolutan potensi negeri kita yang kaya akan multikultural.
Sebuah tantangan bagi pemerintah untuk dapat memanajemen potensi Multikultural tersebut agar menjadi sesuatu  yang menarik dan bernilai jual tinggi dalam sektor kepariwisataan. Pemerintah pusat kita tahu memiliki menteri budaya dan pariwisata dan ditingkat daerah juga tersedia suatu Dinas pariwisata dan kebudayaan. Secara langsung mereka-mereka lah yang mempunyai tanggung jawab untuk memanajemen potensi multikultural yang dimiliki negara kita agar bisa menjadikan suatu aset yang mampu menjadi magnet bagi para wisatawan domestik dan mancanegara untuk datang ke Indonesia. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah Kementrian terkait dan dinas terkait sudah bekerja dengan maksimal untuk itu ?? saya berpendapat belum. Kita semua tahu banyak potensi budaya yang makin usang dan ditinggalkan oleh masyarakat salah satu sebabnya karena lemahnya peran dari kementrian budaya dan pariwisata dan dinas didaerah dalam upaya pelestarian budaya tersebut, padahal itulah aset milik kita yang sangat berharga. Pemerintah terlihat selama ini hanya lebih mengandalkan sektor pariwisata dari potensi alam saja yang banyak mendominasi, misal laut, gunung, danau dll. Memang benar semua itu bisa menjadi salah satu magnet wisatawan untuk datang keindonesia, tetapi apakah kita harus terpaku pada pesona alam saja yang tak jarang bergejolak ??  kita lihat gunung bromo, merapi yang sudah jelas berbahaya bagi wisatawan.
Menurut hemat saya pemerintah seharusnya mampu bersikap secara save to balance dalam memajukan dunia pariwisata, tidak hanya terkesan dari satu sisi saja tetapi melihat sisi lain secara cermat dan komprehensif. Potensi budaya seharusnya menjadi prioritas yang harus di sejajarkan dengan potensi alam dalam sektor pariwisata tanah air. Pemerintah dituntut untuk lebih gencar bekerja keras dalam memaksimalkan potensi budaya yang ada. Ada tiga langkah penting yang bisa dijalankan pemerintah untuk itu yakni :
a.       Menjalin kerjasama dengan berbagai sektor ( pemerintah dan swasta ) dalam hal pelestarian budaya yang ada di tanah air.
b.      Memperbaiki manajemen dunia pariwisata ditanah air.
c.       Adanya pameran budaya tanah air yang diselenggarakan di dalam negeri, lebih-lebih di luar negeri.
Ketiga hal tersebut merupakan langkah yang cukup efektif untuk tiga strategi dalam memajukan dunia pariwisata ditanah air. Ketiga langkah tersebut dapat menjaga eksistensi budaya ditanah air, manajemen yang lebih baik dan marketing pariwisata yang berhasil. Harapan dari saya dan tentunya masyarakat Indonesia pada umumnya adalah dunia pariwisata kita tetap eksis dan semakin berkembang pesat di dunia internasional.
Pengirim: 
SELAMET RIYADI
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar